Sedekah

Waspada, Ini Bahaya Kebiasaan Memperhitungkan Sedekah

Materi merupakan salah satu hal yang dapat diperhitungkan. Memperhitungkan materi mungkin menjadi kebiasaan dari sebagian orang. Pengurangan atau penambahannya dapat kita ketahui dengan mudah. Sayangnya, tak ada hal yang bisa kita dapatkan dari materi selain kesenangan sesaat di dunia. Berbeda dengan infak, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan balasan sempurna bagi hamba-Nya yang telah senantiasa mengikhlaskan harta di jalan-Nya.

Namun, jangan sampai kita menjadi pribadi yang gemar memperhitungkan infak yang dikeluarkan. Bukan tanpa alasan, pasalnya kebiasaan ini diyakini mampu menjadi alasan bagi Allah untuk turut memperhitungkan pemberiannya pada kita. Dari Asma` binti Abu Bakar bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai Nabiyullah, aku tidak punya apa-apa untuk disedekahkan selain yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku (untuk belanja rumah tangga). Berdosakah aku apabila uang belanja itu aku sedekahkan alakadarnya?” maka beliau pun menjawab,

Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu, dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu, dan jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rizkimu.” (HR. Muslim no. 1710)

Hadist di atas menjelaskan tentang bahaya bagi kita dalam memperhitungkan infak. Rasulullah berpesan pada umatnta bahwa kebiasaan tersebut bukanlah perkara yang baik. Bagaimana tidak? Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Segalanya. Dia juga akan memperhitungkan pemberian pada hamba-Nya yang gemar memperhitungkan sedekah yang telah dilakukan. Terutama bagi mereka yang kikir, Allah bahkan akan menyempitkan rejeki pada hamba-Nya.

Maka dari itu, dalam bersedekah dan berinfak sifat ikhlas memang harus diutamakan. Lakukanlah aktifitas amal ini semata-mata karena Allah Ta’ala. Dengan begitu, kita akan jauh dari ketakutan akan kemiskinan. Bahkan, kebiasaan untuk memperhitungkan sedekah juga dapat kita hindari. Percayakan saja segalanya pada Allah yang Maha Baik. Balasan Allah Ta’ala tidak akan tertukar pada hamba-Nya yang telah senantiasa memperkaya perbuatan baik di dunia.

Related Articles

Back to top button