Kesehatan

Dampak Buruk Kebiasaan Makan Secara Berlebihan

Menyantap makanan yang tersaji di meja makan tentu menjadi salah satu kegiatan yang mengasikkan. Bagaimana tidak? Rasa lapar yang sudah tak tertahankan berpadu dengan harapan nikmatnya menyantap makanan yang dihidangkan kadang kala dapat membuat kita berlebihan dalam mengonsumsi asupan. Alhasil perut terasa kekenyangan dan aktifitas harian justru jadi terbengkalai.

Ya, makan berlebihan memang tak baik bagi kesehatan. Bahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki pendapat yang sama terkait hal ini. Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist, bahwasanya beliau bersabda:

Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut, cukup baginya beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, apabila tidak mampu maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi: 2380, Ibnu Majah: 3349. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani)

Hadist di atas menjelaskan tentang dampak buruk dari kebiasaan makan secara berlebihan. Rasulullah menyarankan bahwa hendaknya mengonsumsi asupan haruslah disesuaikan dengan kegiatan yang kita lakukan. Bukan tanpa alasan, pasalnya makan secara berlebihan dikhawatirkan dapat meningkatkan peluang bagi seseorang untuk mengalami produksi asam lambung berlebih.

Melansir hellosehat, otak kita biasanya mengirim sinyal kenyang dalam waktu 20 menit. Sebaliknya, apabila dalam jangka waktu tersebut kita terus memanfaatkannya untuk menghabiskan makanan, maka lambung akan membesar melebihi ukuran normalnya. Dampak yang dihasilkan adalah organ tubuh lainnya menjadi tertekan akibat ukuran lambung yang membesar tersebut.

Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dalam perut. Yang lebih membahayakan adalah kerja dari setiap organ jadi lebih keras dari biasanya, terutama untuk mencerna makanan. Dari sinilah awal mula asam lambung naik karena bekerja lebih berat untuk memudahkan proses tersebut. Itulah dampak buruk yang mungkin ditimbulkan dari kebiasaan makan secara berlebihan. Nyatanya, hal tersebut memang tak dianjurkan bagi kesehatan baik dari segi agama maupun medis.

Related Articles

Back to top button