Pendidikan

Cara Efektif Mendidik Anak Menjadi Penurut Sesuai Anjuran Rasulullah

Mendidik anak kecil memang bukanlah hal yang mudah. Perbedaan pandangan terhadap beragam perkara adalah alasan di balik kesulitan yang dirasakan orang tua. Hal ini sejatinya merupakan kondisi alami yang mungkin saja terjadi mengingat usia anak yang memang belum mencapai standar pemahaman orang dewasa. Ada kalanya permintaan maupun perintah orang tua mungkin saja ditolak mentah-mentah oleh anak. Lantas, apa yang bisa dilakukan orang tua agar anak dapat menurut?

Dari Anas bin Malik ia berkata,

Aku melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selama sepuluh tahun. Tidak semua pekerjaanku sesuai dengan perintah beliau, (tapi) beliau tidak pernah berkata kepadaku (karena ketidak-becusanku) “ah/dasar”, dan tidak pernah (juga) berkata padaku, “kenapa kau lakukan ini?” dan “kenapa tidak kau lakukan (seperti) ini?””(HR. Ahmad)

Hadist di atas menjelaskan tentang cara Rasulullah dalam mendidik anak yang tidak penurut. Anas bin Malik adalah salah satu pengikut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia mengabdi selama 10 tahun pada Rasul sejak masih anak-anak. Sebagai seorang anak, Anas bukanlah tipe penurut. Ia bisa saja menolak perintah yang ditugaskan padanya meski Rasulullahlah yang meminta. Menyikapi perilaku Anas, Rasulullah tidak pernah terlihat kesal.

Beliau bahkan tidak pernah menghujat atau menyalahkan ketidakbecusan seorang Anas. Hal ini terjadi lantaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memahami bahwa anak-anak belum memahami tentang kewajiban menjalankan perintah. Maka Rasulullah membiarkannya saja dan memberikan kesempatan pada Anas untuk melakukan apa yang ia kerjakan.

Setelah memberi sedikit ruang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali memerintahkan hal yang sama dan Anas pun langsung melakukannya dengan cepat.
Begitulah sejatinya cara Rasulullah dalam mendidik anak-anak. Beliau tidak pernah memaksa atau pun menyalahkan cara seorang anak dalam memutuskan suatu hal.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak pernah mempertanyakan perkara yang diperintahkannya. Sikap tersebut dilakukan beliau agar anak-anak tidak berbohong karena merasa terpojok. Sebaliknya Rasulullah memandang mereka dengan wajah ceria seraya kembali melontarkan perintah yang sama.

Dengan begitu, akan ada perasaan tidak enak yang secara alami timbul dalam diri anak. Hal ini akhirnya membuat ia menyesal karena tidak melakukan perkara yang diperintahkan orang tuanya. Begitulah sejatinya cara yant dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang penurut serta bertanggung-jawab.

Related Articles

Back to top button