Keutamaan Bersedekah pada Orang yang Kikir

Aktifitas berbagi rejeki sering kali kita utamakan pada pihak-pihak yang termasuk dalam golongan dhuafa. Bukan tanpa sebab, pasalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk menyerahkan hak fakir miskin yang dititipkan Dia melalui harta yang kita miliki. Sejatinya, hal tersebut tidaklah salah melainkan sebuah kewajiban yang memang harus kita tunaikan. Namun, di sisi lain sejatinya sedekah tak melulu sekedar perkara menunaikan kewajiban atau amanah Allah saja.
Dalam beberapa kondisi, aktifitas berbagi dapat dikategorikan sebagai salah satu amalan yang sangat utama sesuai dengan titah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu ia berkata:
“Ya Rasulullah, ceritakanlah kepadaku tentang amalan yang utama, maka beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
“Sambunglah orang yang memutuskan (hubungan dengan)mu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu”” (HR. Ahmad)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu amalan yang dianggap memiliki nilai yang amat utama. Amalan tersebut adalah berbagi pada orang yang tidak memberi. Jika seseorang tersebut tidak memberi lantaran keterbatasan yang dideritanya, tentu saja hal tersebut sangat dapat dimaklumi. Namun, jika ia tidak memberi akibat sifat kikir yang diperliharanya sungguh merupakan suatu keutamaan bagi kita untuk bersedekah pada dirinya.
Bagaimana tidak? Orang yang memelihara kekikiran dalam hati sering kali memiliki kebiasaan untuk menumpuk-numpuk harta. Mereka merasa enggan untuk mendermakan harta titipan Allah tersebut kepada orang yang berhak menerimanya. Bahkan, mereka tak memiliki rasa senang untuk berbagi pada orang yang membutuhkan. Tidak jarang, mereka beranggapan bahwa kekayaan yang dimilikinya adalah semata-mata hasil jerih payahnya.
Pada kenyataannya, harta tersebut hanyalah amanah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala saja. Maka dari itu, sangat utama bagi kita untuk bersedekah pada orang yang kikir. Amalan sunnah ini diupayakan untuk dapat membuka pintu hati mereka dalam memahami bahwasanya rejeki yang mereka terima adalah amanah dari Allah. Sebagai sebaik-baiknya hamba, tentu kita wajib membelanjakan harta tersebut sesuai dengan jalan yang Allah Ta’ala ridhai, salah satunya dengan bersedekah.