Bahaya Tak Menjaga Nikmat Lisan di Bulan Ramadhan

Mendapatkan pahala tentu saja menjadi keinginan setiap umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Rasa lapar dan dahaga yang ditahan sekian lama akan lebih bermakna jika mendapat karunia dan berkah dari Allah Subhanahubwa Ta’ala. Namun, melandaskan pada sifa manusia yang mudah khilaf tentu saja tidak ada satu pribadi pun yang sempurna.
Kadang kala, ibadah puasa yang dijalani bisa menjadi sia-sia akibat hal-hal yang bahkan tak disengaja. Beberapa perkara terkait nikmat lisan yang tak terjaga adalah alasan batalnya pahala puasa. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR. Ad-Dailami)
Rasulullah melalui hadist di atas berpesan pada umatnya tentang perkara yang disinyalir mampu membatalkan pahala puasa. Perkara tersebut secara umum berpeluang besar terjadi akibat ulah manusia yang tidak mensyukuri nikmat lisan yang Allah Subahanahu wa Ta’ala beri. Bergunjing, berbohong, mengadu domba, hingga membuat sumpah palsu adalah beberapa perkara di antaranya.
Tidak hanya itu, pahala puasa juga bisa batal seketika saat pandangan mata tak mampu dijaga. Memandang atas dasar syahwat dikhawatirkan mampu menurunkan kualitas ibadah puasa kita. Memang, puasa di bulan Ramadhan membutuhkan upaya yang luar biasa. Maka dari itu, hanya orang-orang tertentulah yang mampu melakukan pengendalian diri yang mumpuni yang bisa membuat kualitas ibadahnya tetap terjaga.