Hikmah Zakat Fitrah yang Harus Diketahui

Zakat merupakan rukun Islam yang keempat, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Membayar zakat fitrah hukumnya adalah wajib, karena bersifat wajib. Maka, setiap orang yang menunaikan zakat akan mendapatkan pahala dan yang tidak melaksanakannya akan dihitung sebagai dosa. Kadar saat membayar zakat fitrah adalah 1 sha’ (takaran 2,5 kg) sesuai dengan makanan pokok yang di konsumsi.
Zakat fitrah biasanya di keluarkan pada bulan ramadhan yang di terima oleh amil zakat. Amil zakat adalah orang yang bertugas menyalurkan zakat fitrah yang diterima kepada orang yang berhak menerima zakat atau di sebut dengan mustahiq zakat.
Diantara orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) ialah fakir, miskin, riqab, gharim, mualaf, fi sabilillah dan ibnu sabil. Berbeda dengan zakat maal atau kita kenal dengan zakat harta, zakat ini dikeluarkan seorang muslim yang mencakup hasil pertanian, perniagaan, pertambangan, hasil ternak, hasil laut, harta temuan, emas dan perak, dari masing-masing jenis yang telah disebutkan memiliki perhitungan sendiri-sendiri.
Dalil yang menyatakan wajibnya zakat di antaranya terdapat dalam ayat
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’” (QS. Al Baqarah: 43).
Banyak terdapat hikmah yang kita dapatkan jika membayar zakat fitrah antara lain adalah untuk membersihkan jiwa, membuat hati menjadi tenang, mendapatkan pahala dan melengkapi amalan ibadah puasa.
Maka dari itu, mari kita bersegeralah dalam menunaikan zakat dengan berlomba-lomba dalam kebaikan. Jangan pernah kita lupakan nasib saudara kita yang berada dalam kesusahan.
Karena, sesungguhnya dengan kitamenunaikan zakat akan meringankan beban mereka yang tidak mampu. Semoga Allah senantiasa selalu menganugrahi kita semua untuk istiqomah dalam melakukan keta’atan kepada-Nya.