Yatim dan Dhuafa

Perbuatan Ini Lebih Utama Dibanding I’tikaf Sebulan Lamanya

Kaum dhuafa menjadi golongan yang dikehendaki oleh Allah SWT dengan segala keterbatasan. Mereka membutuhkan tempat untuk bersandar agar tetap dapat menjalani kehidupan dengan sebaik – baiknya. Maka dari itu, Allah menitipkan mereka pada hamba – Nya yang memiliki kesanggupan atas hal tersebut.

Ya, perintah Allah SWT untuk berbuat baik pada dhuafa sejatinya harus menjadi perhatian setiap umat Muslim. Bukan tanpa alasan, pasalnya perbuatan ini dinilai lebih utama dibanding dengan pelaksanaan ibadah – ibadah sunnah secara pribadi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam pun terkait hal ini pernah bersabda:

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain. Sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapus kesusahan orang lain, atau melunasi utang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan.” (HR. Thabrani)

Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan bagi kita untuk dapat menolong orang lain yang berada dalam kesusahan. Tepat sekali, Rasulullah bahkan menganggap hal ini lebih baik dari pada melaksanakan i’tikaf di masjid sebulan lamanya. Bagaimana tidak? Tentu akan ada rasa tenang dan bahagia yang dirasakan oleh mereka yang tertolong.

Hal inilah yang sejatinya menjadi alasan mengapa Allah SWT mencintai hamba yang paling banyak manfaatnya untuk sesama. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim penting bagi kita untuk dapat menjadi jalan keluar dari setiap masalah saudara kita yang tergolong dhuafa. Tak hanya pahala saja yang diterima tapi juga kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat kelak.

Related Articles

Back to top button