Ramadan

Fakta Mandi untuk Mengusir Panas Menyengat Kala Berpuasa

Cuaca yang terik dan panas kerap kali hadir di bulan Ramadhan. Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi umat Islam selama menjalankan ibadah puasa di siang hari. Kondisi tersebut kadang kala memengaruhi keadaan tubuh manusia. Haus dan dahaga pastinya menjadi salah satu dampak yang dapat dirasakan dari kondisi tersebut. Sejatinya bukanlah suatu kesalahan bagi umat Islam untuk mencari cara menyudahi dampak kekeringan dan panas yang dirasakan selama berpuasa.

Bukan tanpa alasan, pasalnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah melakukan upaya serupa dan disinyalir sama sekali tidak mengarah ke pembatalan puasa. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist yang diriwayatkan dari Abu Bakar radhiyallahu’anhu ia berkata bahwasanya Rasulullah pernah bersabda,

Sungguh aku pernah melihat Rasulullah ﷺ di Al-Arj, beliau sedang menuangkan air di atas kepalanya, ketika itu beliau dalam keadaan puasa, karena haus atau panas (yang menyengat).” (HR. Abu Dawud)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu aktifitas yang sejatinya sama sekali tidak membatalkan puasa. Aktifitas tersebut pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika merasa kepanasan di kala terik melanda saat tengah berpuasa. Beliau diketahui menuanhkan air ke atas kepalanya untuk memadamkan rasa panas yang menyengat. Sejatinya, di kondisi tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diketahui tengah berpuasa. Hal ini tentu saja menjawab keraguan yang selama ini hinggap di pikiran umat Islam.

Tepat sekali, menuangkan air atau mungkin saja dapat dimengerti dengan istilah mandi sejatinya bukanlah perkara yang mampu membatalkan puasa. Hal tersebut dilakukan Rasulullah bukan untuk dengan sengaja meminum air yang dituangkan ke atas kepalanya. Hanya saja, cuaca terik memang cukup membuat tubuh kita merasa kekeringan terutama saat menjalankan ibadah puasa. Menuangkan air atau mandi menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi panas menyengat yang dirasakan.

Related Articles

Back to top button