Kemanusiaan

Dua Perilaku yang Dianjurkan bagi Umat Islam untuk Datangkan Cinta Allah dan Rasul

Kemampuan diri yang merasa lebih baik dari orang lain kerap kali menjadi alasan mengapa seseorang bersikap angkuh. Hal ini memang sejatinya menjadi perkara yang sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa orang yang merasa memiliki kuasa atau jabatan yang lebih tinggi justru memanfaatkannya untuk bersikap semena-mena pada orang lain. Pada kenyataannya, umat Islam dianjurkan untuk dapat senantiasa memelihara kesantunan dan kehati-hatian.

Bukan tanpa alasan, pasalnya dua sifat atau kebiasaan tersebut adalah hal yang sangat dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Dari Asyja’ bin Qais ia berkata bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya; yaitu santun dan kehati-hatian.” (HR. Tirmidzi)

Hadist di atas menjelaskan tentang kecintaan Allah dan Rasul pada orang-orang yang memelihara sifat santun dan kehati-hatian dalam hidupnya. Santun adalah perilaku yang sangat utama. Sifat ini memungkinkan kita untuk dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain. Bukan tanpa alasan, pasalnya umat Islam dianjurkan untuk dapat selalu menjaga dan menyambung tali silaturahmi. Sementara kesantunan adalah bagian dari upaya untuk mencapai hal tersebut.

Di sisi lain, kehati-hatian juga menjadi perilaku yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Bagaimana tidak? Orang yang memelihara sifat ini tentu saja mampu melindungi dirinya dari berbagai kemungkinan buruk yang dapat terjadi seperti berbuat maksiat, berbuat celaka, hingga memutuskan hal-hal yang haram. Tidak hanya itu, sifat kehati-hatian juga dapat menjauhkan kita dari segala perbuatan yang berbau dosa dan mudharat. Dengan memelihara sifat ini, diri kita akan terjaga dari hal sia-sia sekaligus mampu meraih ridha Allah Ta’ala.

Related Articles

Back to top button