Waspada, Kenali Seburuk-Buruknya Manusia yang Belakangan Makin Meresahkan
Manusia tercipta sebagai makhluk sosial. Tak hanya saling membutuhkan satu sama lain, manusia juga merasa nyaman jika dapat memiliki hubungan yang baik dengan sesamanya. Bukan tanpa sebab, pasalnya hakikatnya manusia pada dasarnya memang saling berhubungan dan tolong menolong. Hal ini dinamakan juga dengan aktivitas sosial karena di dalamnya ada interaksi dengan sesama. Meski pun demikian, perbedaan sikap juga latar belakang kerap kali menjadi salah satu tantangan yang akan selalu dihadapi. Tidak jarang timbul perselisihan yang bisa menjadi faktor utama dari kerenggangan hubungan.
Namun, manusia yang baik tentu akan selalu berusaha memelihara hubungan yang telah terbina ini. Atau setidaknya akan senantiasa menghindari timbulnya perkara yang menyebabkan permusuhan. Umat Islam bahkan memiliki kewajiban terkait perkara ini. Kita dilarang menjadi sebab dari permusuhan terutama jika terdapat peluang dari sikap muka dua. Bukan tanpa sebab, pasalnya sikap muka dua adalah wujud dari seburuk-buruknya manusia. Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu yang berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sejelek-jelek manusia adalah orang yang bermuka dua, dia datang kesini dengan satu sikap dan bila datang ke yang lain dengan sikap yang lain.” (HR. Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu sikap manusia yang dianggap sebagai seburuk-buruknya karakter. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa manusia yang bermuka dua adalah jenis karakter yang paling buruk. Muka dua sendiri adalah sikap yang memungkinkan seseorang datang pada orang lain dengan satu sikap namun jika bertemu dengan yang lainnya ia juga akan datang dengan sikap yang berbeda. Sikap muka dua mungkin sering kita temui dalam ruang lingkup perkantoran. Namun, dalam persahabatan atau bahkan keluarga, sikap buruk ini juga dapat muncul.
Alasannya pun dapat beraneka ragam. Namun, satu hal yang pasti ada dalam diri seseorang yang bermuka dua adalah sifat munafik. Dalam Islam, kemunafikan sendiri adalah sikap yang sangat tercela. Kaum Muslimin dan Muslimat dilarang memelihara sikap ini. Bukan tanpa sebab, pasalnya orang yang bermuka dua tidak seharusnya mendapat kepercayaan. Hal ini lantaran mereka dapat menciptakan perselisihan antar sesama. Tak hanya itu, orang-orang yang bermuka dua juga akan mendapat ganjaran di akhirat yakni memiliki dua lidah dari api sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud. Itulah sejatinya bahaya dan mudarat dari sikap muka dua yang perlu dipahami.