Islam dan Iman

Tiru Sunah yang Dilakukan Rasullah Setiap Pulang dari Safar atau Haji

Kemampuan untuk menunaikan rangkaian ibadah haji tentu saja tidak bisa didapatkan oleh semua umat Islam. Bukan tanpa alasan, pasalnya hanya orang-orang terpilih saja yang telah ditentukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk bisa memenuhi panggilannya. Maka dari itu, kesempatan emas untuk dapat berwukuf di pada Arafah harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Selain berupaya keras dalam melakukan ibadah dengan maksimal, cara lain yang bisa dilakukan oleh seorang jamaah setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji adalah menyambut tamu baik dari sahabat atau pun kerabat yang telah dengan setia mendoakan setiap langkah ibadah kita di Tanah Suci.

Bagaimana tidak? Menyambut tamu usai bepergian jauh termasuk juga dalam perkara menjalankan ibadah adalah termasuk dalam sunah atau kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini sebagaimana diketahui dari Ka’ab bin Malik, yang berkata,

Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila datang dari bepergian, beliau masuk ke masjid, lalu shalat dua rakaat di dalamnya, kemudian beliau duduk untuk melayani orang-orang”. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 88, no. 2773]

Hadist di atas menjelaskan tentang sunah yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap pulang dari safar. Safar kita ketahui juga dengan pengertian bepergian. Bepergian yang dapat disebut dengan safar adalah apa bila waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya minimal dua hari. Safar juga termasuk pula bepergian dengan jarak minimal delapan puluh kilo meter. Menunaikan ibadah haji termasuk dalam kategori safar ibadah. Meski pun demikian, safar juga bisa dilakukan dalam tujuan lain seperti perang, menuntut ilmu, hingga berkelana. Dahulu, di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ada adab-adab yang dilakukan setelah tiba dari safar.

Pertama, biasanya tak lama sejak tiba dari safar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan terlebih dahulu mengunjungi masjid. Beliau juga biasanya akan melakukan shalat sebanyak dua rakaat. Ada banyak pilihan shalat sunah yang bisa dilakukan mulai dari shalat tahiyatul masjid, atau bila waktunya memungkinkan Rasulullah juga melalukan shalat dhuha. Setelah itu, beliau akan mulai menyambut para tamu yang dengan sengaja berdatangan untuk mengunjunginya. Tentu saja ada banyak alasan di balik kunjungan tersebut. Biasanya para tamu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya ingin melihat dan mengobrol bersama dirinya untuk melepas rindu.

Tak hanya itu, kunjungan juga dilakukan untuk berbagi pengalaman dan informasi seputar dunia di luar sana. Baik kunjungan dan juga sambutan ini, keduanya dilakukan sebagai upaya untuk mempererat hubungan antar sesama. Dengan demikian, baik yang baru saja tiba dari safar mau pun yang menyambut kedatangan akan kembali merasakan kehangatan hubungan. Begitulah sejatinya kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait adab-adab ketika kembali dari safar atau pun berhaji. Semoga kita juga dapat senantiasa meniru sunah beliau ini dengan tujuan untuk selalu mempererat hubungan antar umat Islam.

Related Articles

Back to top button