Yatim dan Dhuafa

Sabarnya Kaum Dhuafa Buahkan Sambutan Terbaik Malaikat di Surga

Kesabaran dalam ajaran agama Islam tak melulu soal kemampuan menahan amarah. Hal tersebut juga menjadi salah satu tolak ukur apakah seseorang mampu menghadapi cobaan yang diberikan Allah dalam kehidupannya. Keterbatasan baik secara fisik maupun finansial adalah salah satu cobaan yang membutuhkan kesabaran dalam penanganannya. Maka dari itu, merupakan golongan orang terbaiklah bagi kaum dhuafa yang memiliki keterbatasan namun tetap sabar dan meyakini keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash Ra. ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apakah kamu sekalian mengetahui siapakah makhluk Allah yang pertama kali akan masuk surga?”.

Para sahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui’

Rasulullah bersabda,

Mereka adalah orang-orang miskin yang berhijrah yang menjadi barisan terdepan dalam menghadang musuh di medan perang, dan selalu menjauhkan diinya dari perbuatan yang haram. Kemudian salah seorang dari mereka meninggal, sementara ia belum pernah mengisi perut mereka. Lalu Allah berkata pada para Malaikat,

‘Hampirilah mereka dan hidupkan mereka’.

Para Malaikat berkata, ‘Wahai Tuhan kami, kami adalah penduduk langit-Mu, dan kami adalah makhluk-makhluk terbaik diantara makhluk-makhluk ciptaan-Mu. Mengapa Engkau menyuruh kami untuk mendatangi mereka dan mengucapkan salam kepada mereka?’,

Allah menjawab,

Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba yang mengabdikan dirinya kepada-Ku, tidak pernah menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, yang menjadi barisan terdepan dalam menghadang musuh di medan perang, dan menjauhi segala sesuatu yang diharamkan bagi mereka. Kemudian salah seorang diantara mereka mati sementara ia belum pernah menikmati apa yang diinginkannya’.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Maka para Malaikat pun datang menemui orang-orang miskin itu. Mereka masuk menemuinya dari setiap pintu sambil mengucapkan, ‘Keselamatan bagimu atas kesabaranmu, dan surga adalah sebaik-baik tempat untukmu’”. (HR Ahmad, Al-Bazzar, Ibnu Hibban)

Hadist di atas mengisahkan tentang pesan Rasulullah pada umatnya terkait salah satu keistimewaan dari kaum dhuafa yang bersabar dalam membela agama Allah. Membela agama Allah memiliki pengertian sebagai upaya dalam meneguhkan pendirian terhadap keyakinannya pada Allah. Dalam upaya tersebut, mereka menjauhkan diri dari segala sesuatu yang haram dan selalu menjadi yang terdepan dalam menegakkan kebenaran Islam. Sementara di sisi lain, mereka mengalami kesulitan dalam hidupnya dengan menanggung beban keterbatasan.

Namun, mereka mampu bersabar dan tidak sama sekali mengalihkan hati dan perasaan dari keyakinan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, balasan yang setimpal bagi mereka adalah mendapat sambutan terbaik dari para Malaikat. Bahkan para Malaikat begitu menghargai jerih payah mereka dalam bersabar dengan senantiasa mengantarkan mereka ke pintu Surga-nya Allah. Itulah sebaik – baiknya balasan bagi kaum dhuafa yang bersabar atas keadaannya dan tetap beriman pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Related Articles

Back to top button