Islam dan Iman

Meski Terdengar Sepele, Kesalahan Kecil Ini Akibatkan Shalat Tak Diterima

Ibadah bagi umat Islam tak sekedar bagian dari kewajiban. Kaum Muslimin dan Muslimat secara serempak juga memaknai ibadah sebagai wujud ketaatan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, pelaksanaannya harus selalu sesuai dengan aturan yang berlaku. Tujuannya adalah agar ibadah yang dijalankan diterima oleh Allah dan mencapai pahala seperti yang diharapkan. Di antara banyak aturan ibadah yang telah bersama-sama kita pahami, wudhu merupakan satu di antara syarat yang harus dilakukan sebelum menunaikan shalat. Wudhu sendiri adalah bentuk upaya menyucikan diri dari najis dengan tujuan agar ibadah shalat yang dijalankan hukumnya sah.

Shalat yang sah sudah pasti diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, banyak di antara kaum Muslimin dan Muslimat yang justru tidak cermat dalam melakukan wudhu. Sering kali, akibat terburu-buru wudhu yang dilakukan tidak terlebih dahulu dimulai dengan membaca niat. Alhasil, wudhu ini menjadi tidak sah. Hal ini sebagaimana diketahui dari Rabah bin Abdurrahman bin Abu Sufyan bin Huwathib yang mana ia mengatakan bahwasanya “nenekku menceritakan kepadaku, bahwa ia mendengar ayahnya mengatakan”,

Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘ Tidak ada shalat bagi yang tidak mempunyai wudhu, dan tidak ada wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah padanya (saat berwudhu) Al hadits.” (Sunan Daruquthni: 225)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu perkara yang menjadi sebab dari rusaknya keabsahan shalat. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa wudhu mengambil peran yang sangat penting terkait sah tidaknya shalat yang ditunaikan seorang mukmin. Terdapat kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh kaum Muslimin dan Muslimat saat berwudhu yang jarang sekali disadari. Kesalahan ini bukan perihal urutan gerakan wudhu melainkan niat yang diucapkan dan ditanamkan dalam hati sebelum berwudhu. Jika niat ini tidak disebutkan dengan benar, maka wudhu yang di dalamnya tidak ada nama Allah Subhanahu wa Ta’ala dianggap tidak sah.

Ketika wudhu tidak sah, maka shalat yang akan ditunaikan pun sudah pasti juga tidak sah. Maka dari itu, sangat penting bagi seorang Mukmim untuk bisa selalu memerhatikan ucapan niat sebelum melakukan berbagai rangkaian ibadah. Bukan tanpa sebab, pasalnya niat berperan sebagai pembeda dari setiap ibadah yang hendak dijalankan. Tujuannya adalah agar ibadah tersebut tercatat dan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meski sejatinya hal ini terdengar remeh namun perannya untuk sebuah keabsahan ibadah amatlah penting. Oleh karena itu, umat Islam harus dapat senantiasa memerhatikan setiap rangkaian pelaksanaan sebuah ibadah, terutama yang berhukum fardu agar Allah senantiasa menerimanya sebagai bagian dari amal baik yang kita lakukan.

Related Articles

Back to top button