Konsekuen Beramal Kunci Turunnya Rahmat Allah Ta’ala

Sedekah menjadi hal yang paling sering dianjurkan pelaksanaannya. Meski pun begitu, perbuatan amal yang kita lakukan tersebut sejatinya belum tentu diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan tanpa sebab, pasalnya Allah Maha Mengetahui. Maka dari itu, kelak sedekah kita akan terlebih dahulu dipertimbangkan pahalanya berdasarkan beberapa hal mulai dari niat awal, sumber hal yang disedekahkan, hingga cara kita dalam melakukannya.
Pertimbangan ini dilakukan Allah Ta’ala secara merata pada setiap hamba-Nya, termasuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist yang berbunyi sebagai berikut,
“Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya.”
Seorang sahabat lantas bertanya tentang sabda tersebut,
“Termasuk engkau juga, ya Rasulullah?” Rasulullah lalu menjawab,
“Ya, aku juga, kecuali dikarunia Allah dengan rahmatNya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang benar (baik).” (HR Bukhari dan Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang bagaimana sejatinya fungsi dari sedekah yang kita lakukan. Rasulullah memperingatkan bahwa pahala dari perbuatan amal yang kita lakukan pada dasarnya tidak mampu menyelamatkan kita di akhirat kelak. Satu-satunya hal yang mampu mengubah kenyataan ini hanyalah rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meski pun begitu, kita tidak disarankan untuk berbuat semena-mena semasa hidup di dunia.
Rahmat Allah hanya datang pada mereka yang konsekuen dalam melakukan kebaikan. Meski sejatinya sebanyak apa pun hal yang kita sedekahkan dan tidak menjamin beratnya timbangan amal, tetap saja kita wajib menjalankan hidup dengan senantiasa memelihara kebaikan dalam diri kita. Sedekah yang dilakukan harus terus dievaluasi apakah sudah benar-benar karena Allah Ta’ala. Dengan demikian, Allah tidak akan segan menurunkan rahmat-Nya kepada kita semua.