Kemanusiaan

Keutamaan Menjadi Pendengar yang Baik

Membina hubungan dengan sesama tentu tidak akan pernah lepas dari komunikasi satu sama lain. Hal ini memungkinkan kita untuk saling berbagai informasi, cerita, hingga pengalaman pribadi. Ada kalanya kita yang berbicara, namun bukan tidak mungkin kita juga menjadi pendengar bagi orang lain. Tentu, komunikasi dua arah ini sama-sama memiliki manfaat meski berbeda tujuan.

Namun, sebagai umat Islam kita perlu memastikan bahwa kita harus selalu menjadi pihak yang tepat baik dalam hal berbicara mau pun mendengar. Kebaikan haruslah menjadi keutamaan dari setiap hal. Sebagaimana, dalam al-Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya sebagai berikut,

yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( Q.S. Az Zumar: 18)

Ayat di atas menjelaskan tentang keutamaan bagi umat Islam untuk selalu memastikan kebaikan bagi ucapan dan pendengarannya. Hal ini bahkan semakin utama dilakukan ketika seseorang memanfaatkan pendengarannya hanya untuk perkara baik saja. Kemudian, jika mereka akhirnya mengikuti yang terbaik di antara yang baik-baik tentu mereka termasuk dalam golongan orang yang memiliki akal sehat.

Dalam ajaran agama Islam, kebaikan itu sendiri berada dalam al-Qur’an dan hadist. Maka dari itu, dalam menjalankan kehidupan sehari-hari bahkan untuk memutuskan suatu perkara yang sukar, kita dianjurkan untuk mencari ilmu dasarnya pada setiap ayat-ayat Allah Ta’ala atau pun hadist peninggalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan demikian, kita telah mengikuti hal yang benar.

Related Articles

Back to top button