Islam dan Iman

Keutamaan Ibadah Haji Tercatatnya Kebaikan bagi Seluruh Perbuatan Mulia

Selain memang bagian dari kewajiban umat Islam yang tergolong mampu, ibadah haji nyatanya juga dianggap sebagai salah satu wujud ketaatan seorang hamba. Bagaimana tidak? Haji bukanlah ibadah yang tergolong mudah untuk dilakukan. Terdapat banyak hal yang perlu dipersiapkan sekaligus dikorbankan. Selain persiapan fisik dan mental, materi juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Bukan tanpa alasan, pasalnya ibadah haji memang membutuhkan biaya yang tergolong besar terutama bagi kaum Muslimin yang kesehariannya tidak tinggal di sekitar wilayah Arab Saudi.

Maka dari itu, demi menghargai segala upaya yang telah dilakukan oleh hamba-Nya untuk memenuhi panggilan-Nya tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala mempersiapkan keutamaan bagi mereka yang berhaji. Salah satu di antara keutamaan tersebut adalah tercatatnya setiap perbuatan sebagai kebaikan. Hal ini sebagaimana diketahui dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu ‘anhu, yang berkata bahwasanya ia mendengar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang berbunyi sebagai berikut ini,

Tidaklah unta yang dikendarai jamaah haji menaikkan kaki belakang dan menurunkan kaki depannya melainkan Allah mencatatnya sebagai kebaikan, sebagai penghapusan dosa, atau sebagai pengangkatan satu derajat baginya.” (HR Al-Baihaqi)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan dari ibadah haji. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan oleh jemaah haji tanpa adanya niat buruk atau maksiat akan dicatat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai kebaikan. Meski pun perbuatan tersebut hanyalah gerakan menaikkan kaki belakang atau menurunkan kaki depan dari hewan tunggangan, kaum Muslimin dan Muslimat tetap mendapatkan pahala kebaikan. Hal ini sejatinya menandakan bahwa ibadah haji benar-benar kaya akan beragam keutamaan. Tak sampai di situ saja, setiap perbuatan yang dilakukan jemaah haji juga Allah anggap sebagai penghapusan dosa.

Bahkan, Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat dengan mudah mengangkat derajat hamba-Nya yang benar-benar menjalani haji dengan sungguh-sungguh sesuai dengan niat pada Allah semata. Maka dari itu, sangat penting bagi kaum Muslimin dan Muslimat yang berhaji untuk dapat selalu memelihara diri dari berbagai perkara buruk dan perkataan keji. Bukan tanpa alasan, pasalnya upaya tersebut menjadi syarat utama dari berbagai keutamaan yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hamba-Nya yang memenuhi panggilan-Nya tersebut. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang Allah beri kesempatan untuk beribadah ke Baitullah.

Related Articles

Back to top button