Islam dan Iman

Keutamaan Ibadah Haji, Menjadi Bagian dari Tanggungan Allah

Jelang berlangsungnya gelaran rangkaian ibadah haji, umat Islam yang saat ini menjadi bagian dari calon jemaah tentu tengah memperketat berbagai persiapan. Tak sekedar persiapan fisik, kemantapan mental calon jemaah haji juga harus selalu terpelihara. Bukan tanpa sebab, mental yang siap dapat membantu calon jemaah untuk memaksimalkan ibadah mereka. Dengan proses ibadah yang berjalan lancar pun diharapkan terdapat keutamaan yang bisa didapatkan. Salah satu hal yang kebaikan yang akan diterima oleh calon jemaah haji adalah senantiasa berada dalam tanggungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwaaanya Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah… “ (HR. At-Thabarani)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan ibadah haji. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa orang-orang yang berusaha memenuhi panggilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ke Baitullah akan menjadi bagian dari tanggungannya. Seperti yang kita ketahui, Baitullah adalah tempat yang paling disucikan dalam agama Islam. Di dalamnya berdiri Ka’bah yang juga merupakan pusat ibadah bagi seluruh Muslim di penjuru dunia. Siapa saja yang beribadah di dalamnya baik untuk berhaji atau umrah akan mendapat keutamaan berupa tanggungan khusus dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tanggungan yang dimaksud adalah jaminan kehidupan yang langsung diberikan Allah tanpa perlu usaha lagi. Jaminan ini dapat berupa kesehatan, keselamatan, kenyamanan secara duniawi. Atau bahkan jaminan tersebut juga berkaitan dengan Surga sebagai hadiah terindah kaum Muslimin dan Muslimat yang menunaikan haji di akhirat kelak. Janji Allah ini sudah pasti akan ditepati. Namun, umat Islam perlu memahami bahwa dibutuhkan upaya untuk bisa menerima keutamaan tersebut. Tepat sekali, upaya ini berkaitan dengan cara kita menjalani ibadah haji atau umrah. Pastikan selalu bahwa kita memelihara lisan dari perkataan keji dan juga perbuatan dari dosa. Dengan upaya ini, diharapkan bahwa Allah Ta’ala menerima ibadah kita sehingga menjadi haji mabrur.

Related Articles

Back to top button