Keutamaan Ibadah Haji Mampu Sebarkan Syafaat bagi 400 Orang

Kewajiban berhaji mungkin saja berlaku bagi orang-orang yang mampu. Hal ini lantaran dibutuhkan banyak persiapan terkait perkara material demi mewujudkan ibadah ini. Tak sekedar sampai di situ saja, berhaji juga membutuhkan kondisi fisik dan mental yang prima. Maka dari itu, pahala dan keutamaan yang akan diperoleh amatlah luar biasa. Namun, jangan putus asa. Jika kita belum berkesempatan pergi ke Baitullah mohonkanlah doa bagi keluarga atau sahabat kita yang mungkin telah lebih dulu mendapat kesempatan tersebut. Bukan tanpa sebab, pasalnya orang-orang yang berhaji memiliki keutamaan untuk memberikan syafaat pada empat ratus orang.
Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari radliyallahu ‘anhu dengan marfu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang berhaji dapat memberikan syafaat kepada 400 orang keluarga atau keluarganya dan ia akan keluar dari dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR Al-Bazzar)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan menunaikan ibadah haji. Kepada para sahabat dan umatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa orang-orang yang menunaikan ibadah haji memiliki kesempatan untuk bisa memberikan syafaat pada empat ratus orang lainnya. Hal ini menandakan bahwa ibadah haji yang ditunaikan oleh orang tersebut dapat menyebarkan kebaikan pula bagi orang lain. Syafaat ini tentunya dapat dipergunakan di akhirat kelak di saat banyak orang yang membutuhkannya. Mereka yang berhaji dapat menyelamatkan empat ratus orang yang dipilihnya untuk bisa mendapatkan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mengingat begitu hebatnya keutamaan tersebut, tentu saja ibadah haji yang ditunaikan harus sesuai dengan hal-hal yang telah diperintahkan oleh Allah. Seluruh perkara tersebut akan menuntun ibadah haji kita pada keadaan akhir yang mabrur yakni yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terkait hal ini tentu dibutuhkan upaya yang besar demi membuat rangkaian ibadah haji ditunaikan dengan maksimal. Maka dari itu, calon jemaah haji disarankan agar dapat memiliki bekal pengetahuan terkait pelaksanaan ibadah haji. Ketahui hal-hal yang dilarang dan diperintahkan selama berhaji. Fokuskan pula pikiran dan hati semata-mata hanya untuk beribadah pada Allah saja. Semoga upaya ini membuahkan keutamaan yang Allah Ta’ala janjikan.