Pendidikan

Kehadiran Anak Ajarkan Orang Tua Semakin Mengimani Allah sebagai Pemberi Rezeki

Buah hati sejatinya merupakan karunia terbesar yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hamba- Nya. Bukan tanpa alasan, pasalnya keberadaan anak dalam kehidupan rumah tangga semata – mata hadir atas kehendak Allah. Maka dari itu, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa memilikinya. Namun, ada kalanya kita bertemu dengan orang yang justru takut untuk memiliki keturunan. Alasannya tentu beragam. Hal yang sangat disayangkan adalah ketika mereka tak percaya diri terhadap kemampuan untuk menafkahi sekaligus merawat keturunan mereka.

Pemikiran seperti ini sesungguhnya sangat dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan tanpa sebab, ini mengisyaratkan bahwa mereka tak percaya pada Allah sebagai satu – satunya Pemberi Rezeki. Sebagaimana dalam Al – Qur’an Allah berfirman:

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.” (QS. Al – Isra: 31)

Ayat di atas menjelaskan tentang peringatan Allah pada hamba- Nya yang tidak memercayai kekuasaan Allah. Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengancam dengan tegas orang – orang yang enggan memiliki keturunan dengan dalih tak mampu membiayai hidup mereka serta keturunannya. Bahkan ada pula yang merasa bahwa dengan memiliki anak kelak akan menghabiskan harta yang dimilikinya. Sejatinya, hal tersebut bukanlah salah satu sifat dari kaum muslimin. Anak merupakan titipan dari Allah. Sebagaimana titipan, hendaknya harus dijaga dan dirawat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menanggung rezeki bagi siapa saja yang berupaya besar untuk menjaga dan merawat titipan tersebut. Maka dari itu, hendaknya kita tidak perlu merasa risau dan ragu untuk menerima anak sebagai salah satu amanah terbesar. Bukan tanpa alasan, pasalnya Allah Maha Mengetahui keadaan hamba- Nya. Dan Dia- lah yang Maha Penolong bagi setiap hamba yang bersabar dan lapang dada atas hal yang ditetapkan- Nya. Hendaknya kehadiran anak tidak dianggap sebagai tambahan beban hidup melainkan kunci utama untuk semakin giat memeroleh rezeki yang halal.

Related Articles

Back to top button