Kebaikan Menyantuni Janda Setara Dengan Sholat Malam dan Puasa

Jika mendengar kata ‘dhuafa’ tentu pikiran kita akan langsung tertuju pada kaum fakir, miskin, dan juga yatim. Namun, tahukah Kawan bahwa makna dari kata ‘dhuafa’ sangatlah luas? Kata ini sering kali berpihak pada mereka yang lemah dan tak berdaya. Kelemahan yang dimiliki tak hanya seputar fisik saja tapi juga keterbatasan kekuatan fisik, seperti wanita janda yang ditinggal mati suaminya.
Ya, janda tanpa penghasilan bahkan memiliki banyak tanggungan (anak) juga termasuk ke dalam kaum dhuafa. Tak perlu jauh – jauh, jika kita memiliki kakak atau adik yang saat ini tengah hidup menyandang status janda maka wajib bagi kita untuk turut serta menyantuni hidupnya. Rasulullah Muhammad SAW bahkan sangat menganjurkan kita untuk melakukan perbuatan baik ini.
Dalam salah satu hadist diketahui Beliau pernah bersabda,
“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Al-Qa’nabi–yaitu gurunya Imam Bukhari dan Muslim–berkata, aku sangka itu seperti orang yang shalat malam yang tidak pernah merasakan lelah, dan yang berpuasa yang tidak pernah berhenti berpuasa.” (HR. Bukhari, no. 5353 dan Muslim, no. 2982)
Menyantuni seorang janda tak hanya mendatangkan manfaat bagi mereka saja. Perbuatan baik ini memiliki banyak keutamaan. Dari hadist di atas dapat diketahui bahwa menyantuni janda pahalanya setara dengan orang yang sholat malam tanpa merasakan lelah. Bahkan melakukan amalan baik ini juga sama halnya dengan berpuasa tanpa henti.
Oleh karena itu, jika kita memiliki kelonggaran sudah sepatutnya kita bisa untuk menyisihkan sebagian pendapatan. Berikan manfaatnya pada saudara janda kita. Insya Allah, pahala setara sholat malam dan juga puasa akan menjadi hak kita. Utamakanlah lebih dulu perbuatan baik ini pada kerabat dekat kita dan juga tetangga kita.