Cara Tepat Mengatasi Perbedaan Pendapat: Menghormati Orang yang Lebih Berilmu

Menasehati sesama adalah salah satu cara yang dianjurkan untuk mengatasi perbedaan pendapat antara dua belah pihak. Namun, ada kalanya kemungkinan terjadi kondisi di mana seseorang enggan menerima saran atau nasehat dari orang lain. Hal seperti inilah yang sepatutnya wajib dihindari. Bukan tanpa alasan, pasalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hamba- Nya untuk senantiasa menerima peluang kebaikan dari orang yang lebih berilmu, terutama dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau perdebatan. Dalam Al – Qur’an, Allah berfirman:

“…Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.” Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS. Al – Baqarah: 247)

Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hamba- Nya untuk senantiasa memandang orang yang lebih berilmu. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka adalah orang – orang pilihan Allah yang telah diberkahi dengan kemampuan yang lebih baik dari yang lainnya. Kemampuan tersebut hendaknya mampu dimanfaatkan dengan bijak sehingga dapat menjadi tonggak utama dalam memimpin kelompok maupun mengatasi keadaan. Hal yang sama juga perlu dilakukan tatkala terjadi perbedaan pendapat antara dua belah pihak.

Biasanya kondisi ini kerap menimbulkan perselisihan karena tingginya ego dari masing – masing pihak yang berselisih paham. Maka dari itu, diperlukan adab untuk menyelesaikan hal tersebut agar tidak menimbulkan kekacauan yang lebih membahayakan. Terkait hal ini, sesuai dengan perintah Allah dalam Al – Qur’an hendaknya kita sebagai umat Islam dapat menghormati orang yang lebih berilmu untuk membantu menetralisir keadaan yang tengah memanas. Kita juga dianjurkan untuk berlapang dada menerima saran atau pun jalan keluar orang yang lebih berilmu tersebut. Dengan begitu, perbedaan pendapat dapat terselesaikan dengan menyesuaikan syariat agama Islam.