Islam dan Iman

Aturan Pemberian Nama Anak yang Jarang Diketahui Umat Islam

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan sekedar utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala saja. Beliau juga merupakan rahmat bagi alam semesta. Bukan tanpa sebab, pasalnya kasih sayang Allah tidak akan pernah sampai kepada hamba-Nya jika bukan karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah gambaran cinta, kesabaran yang luar biasa, hingga kepribadian yang mulia. Nabi Muhammad juga merupakan suri teladan bagi seluruh umat manusia. Begitu banyak di antara kaum Muslimin dan Muslimat yang sangat mencintai beliau sehingga berharap bahwa anak keturunan mereka pun dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan sikap dan juga cara hidup yang diterapkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka dari itu, sering kita jumpai bahwasanya pasangan orang tua mengambil nama Muhammad sebagai nama putra mereka. Nama Muhammad sudah sangat lama dipergunakan sebagai bagian dari nama umat Islam akhir-akhir ini. Hal tersebut bahkan juga sudah terjadi sejak zaman Nabi sendiri. Meski pun demikian sejatinya terdapat aturan yang jarang diketahui dan justru sangat wajib dimengerti oleh pasangan orang tua yang ingin memberi nama pada buah hati mereka sesuai dengan nama Muhammad. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda yang berbunyi sebagai berikut ini,

Silakan kalian memakai nama dengan namaku tapi jangan dengan nama kuniyahku (gelar/panggilan).” (Shahih Bukhari 3274)

Hadist di atas menjelaskan tentang aturan yang perlu dimengerti oleh umat Islam perihal pemberian nama pada anak-anak mereka. Pemberian nama Muhammad telah sangat sering dilakukan. Hal tersebut pun sangat diterima dan diperbolehkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri. Meski pun demikian, beliau memperingatkan sahabat dan umatnya untuk secara teliti tidak menggunakan kuniyah beliau pada anak-anak mereka. Kuniyah sendiri diketahui sebagai nama gelar atau panggilan yang diberikan pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satu gelar beliau yang sangat terkenal adalah Al Amin yang berarti sangat dapat dipercaya. Larangan dari pemberian gelar sebagai nama anak tentu saja dikaitkan dengan sikap atau sifat dari anak tersebut.

Sebagai contoh, Al Amin yang berarti dapat dipercaya sebaiknya tidak dipilih sebagai nama untuk bayi baru lahir. Meski tidak diketahui sebabnya namun dapat kita pahami bahwa gelar tersebut sejatinya hanya milik dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bukan tanpa sebab, pasalnya tentu saja tidak ada lagi orang lain selain diri beliau yang mampu mengemban gelar tersebut karena beliaulah satu-satunya yang dapat dipercaya. Selain itu, meski sejatinya nama adalah sebuah harapan yang ada pada diri orang tua terhadap anak-anak mereka, namun pemberian nama dengan gelar tersebut dikhawatirkan bisa jadi tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dapat mencoreng diri Nabi sendiri. Maka dari itu, pemberian nama dengan gelar beliau dilarang.

Related Articles

Back to top button