Islam dan Iman

Anjuran Menyempurnakan Shaf Shalat dan Keutamaan yang Ditawarkan

Shalat fardu tidak sekedar kewajiban saja bagi umat Islam. Ibadah ini adalah bukti tegaknya keimanan dan keislaman seorang Muslim. Maka dari itu, pengerjaannya harus tepat. Bahkan, sangat dianjurkan agar pelaksanaannya dilakukan secara berjamaah. Bagaimana tidak? Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan pahala dua puluh tujuh derajat bagi hamba-Nya yang berusaha menunaikan ibadah fardu bersama imam. Meski pun anjuran ini telah sering didengar, namun masih banyak di antara kalangan Mukmin yang belum mengerti dengan benar aturan yang tepat dalam menunaikan shalat fardu secara berjamaah, salah satunya adalah menyempurnakan shaf.

Hal ini sebagaimana diketahui dari Anas bin Malik radhilayallahu ‘anhu ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‘Sempurnakanlah shaf-shaf kalian, karena aku melihat kalian dari arah belakang punggungku.’ (HR. Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu aturan pelaksanaan shalat fardu berjamaah yang jarang diketahui oleh umat Islam. Kepada para sahabat dan umatnta, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan bahwa siapa saja kaum Muslimin yang menunaikan shalat berjamaah hendaknya mereka menyempurnakan shaf atau barisan shalat. Bukan tanpa sebab, pasalnya kesempurnaan shaf menentukan kesempurnaan pelaksanaan shalat berjamaah. Meski pun sejatinya shalat tidak akan batal walau shaf tidak rapat, namun keadaan barisan shalat yang renggang tersebut jauh dari kesempurnaan pahala shalat berjamaah yakni dua puluh tujuh derajat.

Oleh karena itu, umat Islam perlu memaksimalkan tata cara pelaksanaan shalat berjamaah ini. Bukan tanpa alasan, pasalnya celah-celah yang terdapat dari shaf yang tidak rapat dapat menjadi kesempatan bagi setan untuk melancarkan godaan. Pelaksanaan shalat dengan shaf yang rapat dan sempurna sebaiknya sesuai dengan anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diketahui dari salah satu sabdanya yang berbunyi sebagai berikut ini

Luruskan shaf kalian, sejajarkan bahu, dan rapatkan yang renggang, dan lemaskan bahu saat ada yang akan mengisi barisan (Isa bin Ibrahim tidak menyebutkan redaksi ini), dan jangan kalian meninggalkan celah bagi syetan. Siapa saja menyambung barisan, maka Allah akan menyambungnya, dan siapa yang memutuskan barisan, maka Allah akan memutuskannya.” (Sunan Abi Dawud 1/178)

Shaf shalat yang sempurna adalah yang diupayakan dengan senantiasa sejajarkan bahu, merapatkan yang renggang, namun tetap berkenan untuk melemaskan bahu saat ada jamaah lain yang ingin mengisi barisan. Tak hanya itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga akan memberikan keutamaan bagi siapa saja hamba-Nya yang memedulikan aturan shalat berjamaah ini. Allah akan menyambung bagi yang menyambung barisan, dan sebaliknya Allah akan memutus bagi yang memutuskan barisan. Begitulah sejatinya nilai anjuran dan keutamaan dari upaya menyempurnakan shaf shalat. Semoga siapa saja yang senantiasa berkenan mengikuti anjuran Rasulullah ini akan menerima kenikmatan beribadah yang sebenarnya, aamiin yaa robbal alamin.

Related Articles

Back to top button