2 Macam Kerugian Akibat Lisan yang Tak Terjaga

Lisan yang terjaga merupakan sumber keselamatan kita. Melalui perkataan yang baik, besar kemungkinan bagi kita untuk selalu mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal tersebut bukan hanya merupakan bentuk syukur atas nikmat yang Allah beri tapi juga salah satu upaya untuk dapat tetap menjaga silaturahmi dengan sesama manusia. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak di antara kita yang salah dalam memanfaatkan nikmat tersebut.
Berdalih hanya merupakan bentuk senda gurau belaka, tak jarang kebanyakan lisan hanya dimanfaatkan untuk mencemooh orang lain saja. Sejatinya, sungguh merupakan kerugian yang besar bagi mereka yang hobi memanfaatkan lisannya untuk mencaci orang lain. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tidak menyukai perilaku tersebut. Sebagaimana dalam suatu hadist beliau bersabda:
“Bertaqwalah kepada Allah, jika ada orang yang mencela kekuranganmu, maka jangan kau balas dengan mencela kekurangannya. Maka dosanya ada padanya dan pahalanya ada padamu. Dan janganlah kau mencaci-maki siapa pun” (HR. Ahmad)
Hadist di atas menjelaskan tentang akibat dari kebiasaan tidak menjaga lisan. Mencela dan mencaci maki orang lain adalah salah satu bentuk dari kebiasaan tersebut. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memandang perilaku ini sebagai sumber dari kerugian. Bagaimana tidak? Orang yang tak pandai menjaga lisan bahkan bisa mendapatkan dua kerugian sekaligus. Salah satu dari kerugian tersebut adalah mendapatkan dosa.
Ya, lisan yang tidak terjaga bahkan hingga mencela dan mencaci maki mampu membuat orang lain sakit hati. Akibatnya, pahala dari setiap amal baik yang kita lakukan dapat sirna dan justru diberikan Allah pada orang yang merasa sakit hati karena lisan kita. Itulah dua kerugian yang bisa kita dapatkan dari lisan yang tak terjaga. Hendaknya kebiasaan buruk tersebut dapat kita hindari dengan sebaik mungkin agar tak perlu mendapat kerugian tersebut.